Saham adalah salah satu instrumen investasi yang populer di Indonesia. Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, investor menjadi pemilik dari perusahaan tersebut dan berhak atas dividen dan keuntungan dari perusahaan tersebut.
Ada berbagai jenis saham yang tersedia di pasar modal. Setiap jenis saham memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami jenis-jenis saham sebelum berinvestasi.
Dalam artikel ini, akan dibahas tentang jenis-jenis saham berdasarkan hak kepemilikan, hak dividen, dan kinerja perdagangan.
Jenis Saham Berdasarkan Hak Kepemilikan
Berdasarkan hak kepemilikan, saham dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Saham biasa (common stock)
- Saham preferen (preferred stock)
Saham biasa
Saham biasa merupakan jenis saham yang paling umum dijumpai. Saham biasa memberikan hak kepemilikan kepada investor, tetapi tidak memberikan hak dividen yang tetap. Investor yang memiliki saham biasa berhak atas dividen yang dibagikan oleh perusahaan, tetapi dividen tersebut hanya dibayarkan jika perusahaan memiliki laba yang cukup.
Saham preferen
Saham preferen memberikan hak kepemilikan kepada investor, tetapi juga memberikan hak dividen yang tetap. Investor yang memiliki saham preferen berhak atas dividen yang dibagikan oleh perusahaan, bahkan jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Selain itu, saham preferen juga memiliki prioritas dalam hal pembagian aset jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
Jenis Saham Berdasarkan Hak Dividen
Berdasarkan hak dividen, saham dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Saham dividend-paying stock
- Saham non-dividend-paying stock
Saham dividend-paying stock
Saham dividend-paying stock adalah jenis saham yang memberikan dividen kepada investor. Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Dividen biasanya dibayarkan dalam bentuk tunai, tetapi juga dapat dibayarkan dalam bentuk saham atau aset lainnya.
Saham non-dividend-paying stock
Saham non-dividend-paying stock adalah jenis saham yang tidak memberikan dividen kepada investor. Saham jenis ini biasanya dibeli oleh investor yang ingin mendapatkan capital gain, yaitu kenaikan harga saham.
Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan
Berdasarkan kinerja perdagangan, saham dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu:
- Saham blue chip
- Saham growth stock
- Saham dividend stock
- Saham defensive stock
- Saham cyclical stock
Saham blue chip
Saham blue chip adalah jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan besar dan terpercaya. Saham jenis ini biasanya memiliki kinerja yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
Contoh saham blue chip:
- PT Telkom Indonesia (TLKM)
- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
- PT Astra International (ASII)
Saham growth stock
Saham growth stock adalah jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang tinggi. Saham jenis ini biasanya memiliki harga yang fluktuatif, tetapi memiliki potensi untuk memberikan capital gain yang besar.
Contoh saham growth stock:
- PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)
- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
- PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)
Saham dividend stock
Saham dividend stock adalah jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang secara rutin membagikan dividen kepada pemegang saham. Saham jenis ini cocok untuk investor yang mencari pendapatan pasif dari dividen.
Contoh:
Unilever Indonesia (UNVR) adalah Raksasa produk rumah tangga dan makanan ini terkenal dengan konsistensi pembagian dividennya. Dalam 5 tahun terakhir, yield dividen UNVR rata-rata berada di atas 3%.
BRI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dan memiliki rekam jejak yang baik dalam membagikan dividen. Yield dividen BRI dalam 5 tahun terakhir rata-rata sekitar 5%.
Saham defensive stock
Saham defensive stock adalah jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang produk atau jasanya dibutuhkan oleh masyarakat, bahkan dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil. Saham jenis ini cocok untuk investor yang mencari investasi yang stabil.
Contoh saham defensive stock:**
- PT Unilever Indonesia (UNVR)
- PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Saham cyclical stock
Saham cyclical stock adalah jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang produk atau jasanya dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Saham jenis ini biasanya memiliki kinerja yang baik dalam kondisi ekonomi yang ekspansif, tetapi memiliki kinerja yang buruk dalam kondisi ekonomi yang kontraksi.
Contoh saham cyclical stock:
- PT Astra International (ASII)
- PT United Tractors Tbk (UNTR)
- PT Semen Indonesia (SMGR)
Tips Memilih Jenis Saham yang Tepat
Berikut adalah beberapa tips untuk memilih jenis saham yang tepat:
- Pertimbangkan profil risiko Anda. Jika Anda memiliki profil risiko yang rendah, sebaiknya pilihlah saham defensive stock atau saham dividend stock.
- Pertimbangkan tujuan investasi Anda. Jika Anda ingin mendapatkan capital gain, sebaiknya pilihlah saham growth stock atau saham cyclical stock.
- Lakukan riset. Sebelum membeli saham, sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui kinerja perusahaan dan prospeknya di masa depan.
Penjelasan Tambahan
Berikut adalah beberapa penjelasan tambahan tentang jenis-jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan:
- Saham blue chip
Saham blue chip biasanya memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan memiliki reputasi yang baik. Perusahaan yang menerbitkan saham blue chip biasanya memiliki kinerja yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. Saham jenis ini cocok untuk investor yang mencari investasi yang stabil dan memberikan pendapatan pasif.
- Saham growth stock
Saham growth stock biasanya memiliki kapitalisasi pasar yang kecil dan memiliki pertumbuhan yang tinggi. Perusahaan yang menerbitkan saham growth stock biasanya memiliki produk atau jasa yang inovatif dan memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Saham jenis ini cocok untuk investor yang ingin mendapatkan capital gain yang besar dalam jangka panjang.
- Saham dividend stock
Saham dividend stock biasanya memiliki kapitalisasi pasar yang sedang dan memiliki rasio dividen yang tinggi. Perusahaan yang menerbitkan saham dividend stock biasanya memiliki kinerja yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. Saham jenis ini cocok untuk investor yang mencari pendapatan pasif dari dividen.
- Saham defensive stock
Saham defensive stock biasanya memiliki kapitalisasi pasar yang sedang dan memiliki kinerja yang stabil dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil. Perusahaan yang menerbitkan saham defensive stock biasanya memiliki produk atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, bahkan dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil. Saham jenis ini cocok untuk investor yang mencari investasi yang stabil dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil.
- Saham cyclical stock
Saham cyclical stock biasanya memiliki kapitalisasi pasar yang sedang dan memiliki kinerja yang fluktuatif mengikuti kondisi ekonomi. Perusahaan yang menerbitkan saham cyclical stock biasanya memiliki produk atau jasa yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Saham jenis ini cocok untuk investor yang ingin mendapatkan capital gain yang besar dalam jangka pendek, tetapi memiliki risiko yang tinggi.
Kesimpulan
Jenis-jenis saham memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami jenis-jenis saham sebelum berinvestasi. Investor harus memilih jenis saham yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasinya.